6 Orang Yang Memakamkam Warga Walenrang Yang Positif Corona, Lakukan Rapid Test

Luwu, KLIKDATA.co — Dalam menangani pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) Pemerintah Kabupaten Luwu benar-benar serius dalam memantau penyebaran Virus yang mematikan itu.

Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Luwu mulai menggunakan Rapid test untuk memastikan orang dalam pengawasan (ODP) positif atau negatif terpapar Covid-19.

Pelaksana harian Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Luwu AKBP. Fajar Dani Susanto, Selasa 07 April 2020, mengatakan, untuk memastikan warga Walenrang yang ditugaskan memakamkan jenazah yang dinyatakan positif Corona Jumat 03 April 2020, pihaknya telah menggunakan alat Rapid Test untuk memastikan apakah mereka positif atau negatif terpapar Covid-19.

“Ada 6 orang yang bertugas memakamkan jenazah Warga Kec. Walenrang yang poaitif Corona itu sudah  dikarantina oleh Tim Gugus Tugas. Untuk memastikan status mereka apakah positif atau negatif, kita telah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat rapid test pada pukul 13.00 WITA oleh tim dari Dinas Kesehatan Pemkab Luwu sebagai tim Gugus tugas. Dan hasilnya (-) negatif, ” ungkap Fajar Dani Susanto

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Basuki Rahmat SKM, saat dikonfirmasi media membenarkan hal tersebut bahwa saat ini kabupaten Luwu telah memiliki alat rapid test untuk memeriksa seseorang apakah positif dan negatif terpapar vireus covid-19

“Kami sudah ada punya stok alat rapid test sebanyak 40 buah. Alat rapid test ini bantuan dari pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan. Memang jumlahnya sangat kecil, namun sangat bermanfaat. Kita juga berinisiatif untuk pengadaan rapid test dengan anggaran daerah, namun sampai hari ini barangnya belum ada, ” Kata Basuki Rahmat

Sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19, pemerintah sudah mulai melakukan rapid test di beberapa wilayah di Indonesia. Sebenarnya, apakah alat rapid test itu?

Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus corona. Namun, perlu diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Jadi, rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.

Adapun prosedur pemeriksaan rapid test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya.

Hasil positif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang negatif, karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus corona. Oleh karena itu, jika hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu diulang 7–10 hari setelahnya (cha)

Comment