Barat, berjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan
Majene, melakukan uji sampel terhadap 21 jajanan buka puasa atau
takjil di pusat kuliner samping pertokoan Majene, Selasa (28/3/2023).
Uji sampel dilakukan untuk mengetahui kandungan pada bahan makanan
dalam menu takjil buka puasa, yang dijual para pedagang makanan atau
takjil yakni, minuman, kue hingga makanan siap saji.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Majene, Musrifah Nur kepada
wartawan menjelaskan, uji sampel yang dilakukan petugas dari Bidang
Pembinaan dan Pengawas Obat dan Makanan kabupaten Majene ini
bekerjasama dengan BPOM Sulawesi Barat.
“Usai pemeriksaan dilapangan, kemudian dilanjutkan pemeriksaan di
laboratorium BPOM, pengujian sampel dilakukan untuk mengetahui
kandungan berbahaya seperti boraks, rhodamin b, formalin dan zat
pewarna pakaian pada bahan makanan,” terang Musrifah.
Menurut Musrifah, Hasi dari 21 sampel takjil yang diuji oleh petugas
BPOM Sulawesi Bart tidak ditemukan zat-zat yang berbahaya dan
dipastikan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Uji sampel makanan seperti
ikan, bakso, kue dan minuman.
“Tujuannya untuk memastikan bahwa jajanan yang dijual pedagang takjil
ini aman dari bahan atau zat-zat yang berbahaya, sehingga aman untuk
dionsumsi. Alhamdulillah hasil uji sampel negatif. Pemeriksaan uji
sampel akan dilakukan secara bertahap baik menu takjil maupun makanan
olahan. BPOM juga akan menyasar super market dan mini market yang
menjual produk makanan dan minuman,” ujarnya.(int).
Comment