Manfaatkan Teknologi Digital untuk Kembangkan Bisnis ke Arah Global

GOWA, KLIKDATA.co— Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 22 Oktober 2021 di Gowa, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Go Digital Kalau Tak Mau Bisnis Tertinggal”.

Program kali ini menghadirkan 775 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari pengajar dan tenaga ahli Database, Fernando Dotulong; pendiri Jelajah Sultra, Sumarlin; jurnalis Kompas TV, Defriatno Neke; serta Vice President Satu Tampa dan dosen Universitas Teknologi Sulawesi Utara (UTSU), Lady Giroth. Adapun, yang bertindak sebagai moderator adalah Jihan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Hadir selanjutnya adalah Fernando Dotulong sebagai narasumber pembuka pada sesi materi yang membawakan materi kecakapan digital bertema “Strategi Marketing Digital untuk Petani dan Nelayan di Tengah Pandemi Covid-19”.

Menurut Fernando, marketing digital bisa menjangkau secara luas dengan biaya yang jauh lebih rendah. Komunikasi berkala, target spesifik, serta efektifitasnya pun mudah dicapai dan diukur.

“Untuk memulainya, tentukan strategi marketing digital sesuai karakter dan perilaku konsumen, agar produk yang kita pasarkan mudah diterima,” jelasnya.

Berikutnya, Sumarlin menyampaikan materi etika digital berjudul “Sosialisasi E-Pasar bagi Para Pelaku UMKM”.

Ia mengatakan, UMKM perlu bertransformasi ke ranah digital agar dapat berkembang dan mengikuti kemajuan zaman. Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam transformasi digital UMKM, antara lain terkait SDM, tekad, pelatihan, dan pemasarannya.

Sebagai pemateri ketiga, Defriatno membawakan tema budaya digital tentang “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Daring”.

Menurut dia, tagihan daring bisa dibayar lewat layanan bank melalui teller, ATM, SMS, maupun mobile banking. Selain itu, dompet digital dengan uang elektroniknya bisa jadi alternatif pembayaran tagihan maupun transaksi daring.

“Transaksi digital ini diakui keabsahannya karena telah tercantum dalam Peraturan BI,” ujarnya.

Pemateri terakhir, Lady Giroth, mengusung tema keamanan digital bertajuk “Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan Selama Masa Covid-19”.

Ia mengatakan, jenis investasi yang tepat untuk milenial, antara lain emas, saham, P2P Lending, obligasi, dan reksadana. Saat berinvestasi daring, hindari sikap sekadar ikut-ikutan, ingin untung besar dalam waktu singkat, emosional, dan tak mempertimbangkan profil risiko.

“Waspadai juga  godaan investasi bodong. Jika mengalami penipuan investasi, segera lapor ke pihak berwenang,” pesannya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana strategi tepat dalam menggunakan jasa pemengaruh. Narasumber menjelaskan, menggunakan jasa pemengaruh memang mampu mendongkrak pemasaran produk kita.

Yang penting, pertimbangkan kesesuaian target pasar produk kita dengan ruang lingkup pemengaruh dan pengikutnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (*)

Comment