Bupati Majene Hadiri Milad ke-19 IPMMY, Sekaligus Audiens

98Bupati Majene, Andi Achmad Syukri menghadiri
Syukuran dan Milad ke-19 Ikatan Pelajar Mahasiswa Majene Yogyakarta
(IPMMY), sekaligus Audiens di Wisma Pelajar Mahasiswa Majene
Yogyakarta, Ammana Pattolawali, Sabtu (4/3/2023) malam.

Dalam kesempatan itu, Bupati Majene Andi Achmad Syukri dihadapan para
mahasiswa Majene  mengajak agar menghentikan segala bentuk ujaran
kebencian dan fitnah termasuk kepada pemerintah daerah Majene.

“Kami dari pemerintah daerah mengajak sudahilah kebencian, berhentilah
saling memfitnah. Kalau misalnya ada hal-hal yang tidak berkenan di
hati mari kita lakukan audiens,” ujar Andi Syukri yang didampingi
Sekda Majene, Ardiansyah

Andi Syukri mengaku, Bahwa pemerintah daerah Majene akan selalu
terbuka dan menerima segala bentuk kritikan yang sifatnya membangun.
Ia juga bahkan menyebut selama pemerintahannya kerap didemo.

“Selama saya menjadi Bupati sering didemo, tapi itu tidak jadi soal
selama kritikan sifatnya membangun. Silahkan ketemu dengan bupati,
ketemu dengan pak wakil dan pak sekda, kami terbuka,” ungkapnya.

Bupati  juga megajak kepada para mahasiswa Majene di Yogyakarta agar
semakin mengeratkan solidaritas. Ia meminta agar mahasiswa Majene
Yogyakarta menjadi model untuk menguatkan kebersamaan masyarakat di
Kabupaten Majene.

“Jadi tadi saya dengar di kebersamaannya luar biasa, itu jangan sampai
pudar, harus lebih solid lagi,  mari kita bersatu padu karena dengan
bersatu padu kita bisa membangun Majene yang lebih baik kedepan,”
tandasnya.

Andi Syukri menambahkan, Bahwa pembangunan asrama mahasiswa Majene di
Yogyakarta tak sampai di situ, namun akan dilanjutkan tahun ini dengan
anggaran yang lebih besar,”Insya Allah tahun ini akan berlanjut nilai
anggarannya mencapai Rp800 juta, targetnya yakni pembangunan sebuah
gedung baru tambahan dan asrama yang sudah ada saat ini,” pungkasnya.

Sementara Ketua IPMMY,  Aco Nursyamsu sangat mengapresiasi perhatian
serius dari Pemda Majene terhadap asrama mahasiswa Yogyakarta.
Menurutnya sejak dibangun di tahun 2003 asrama yang bernama Wisma
Ammana I Pattolawali itu baru kali ini mendapat perbaikan.

“Jujur saya katakana, sejak asrama mahasiswa ini dibangun,  baru kali
ini ada perbaikan, kita harus menyampaikan secara objektif bahwa
barulah di masanya pemerintahan beliau, pak Bupati sekarang gedung ini
mendapat perhatian seirus,” ujar Aco Nursyamsu mahsiswa dari Fakultas
Hukum disalah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Majene,  terutama
kepada rakyat Majene yang mendukung perbaikan asrama mahasiswa di
Yogyakarta. “Terima kasih kepada rakyat Majene, asrama ini adalah
rumah rakyat karena dibangun dari uang pajak rakyat,” ungkap Aco.

Aco Nursyamsu juga mengingatkan Pemda Majene,  agar sesegera mungkin
menyelesaikan pembangunan rumah dan rehabilitasi pasca gempa di
Aholeang-Rui Kecamatan Malunda. Bahkan Ia juga meminta kejelasan
relokasi dan tempat hunian masyarakat Dusun Sambalagia dan Tatibajo di
Desa Salutambung yang hanyut terseret bencana banjir.

“Dalam kesempatan ini kami juga mengingatkan dan mendorong Pemda
Majene melakukan mitigasi bencana sesuai dengan Perda No. 9 Tahun 2019
Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dengan memprioritaskan
APBD untuk rehabilitasi pasca bencana. Kami juga meminta agar Pemda
Majene menghapus program-program pelatihan yang tidak memberi manfaat
langsung namun justru merugikan rakyat Majene,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh, Milad IPMMY yang dilaksanakan kali ini,
sekaligus dirangkaikan dengan syukuran atas pengerjaan rehabilitasi
gedung asrama mahasiswa Ammana Pattolawali di Yogyakarta.

Gedung asrama tersebut merupakan aset Pemda Majene yang berlokasi di
Kecamatan Umbul Harjo Kota Yogykarta. Untuk tahun 2023 ini mendapat
intervensi perbaikan dari Pemda Majene senilai Rp200 juta. Pemda
Majene telah melakukan rehabilitasi sejumlah bagian gedung
diantaranya,  plafon dan kamar mandi yang sudah lama rusak.(int).

Comment