Video Camat Gendong Bayi Positif Corona, Puskesmas Merasa Disudutkan

NUNUKAN, KLIKDATA.CO — Kepala Puskesmas Mansalong, Kecamatan Lumbis drg Edy Santoso Budi mengatakan video yang diunggah Camat Effendy membuat pihak puskesmas disudutkan.

“Kami enggak enak juga karena kata-kata di video itu menyudutkan kami pihak puskesmas. Akibatnya, masyarakat enggak percaya dengan kami dan situasi sempat memanas,” ujar Edy, Rabu (7/10/2020)

Imbauan dan pemberitahuan akan adanya warga Mansalong yang terpapar Covid -19 dan diunggah Puskesmas Mansalong di Facebook juga ramai dengan komentar masyarakat. Sebagian besar menyudutkan puskesmas dan memaksa agar pihak puskesmas langsung mengumumkan siapa nama pasien tersebut.

Padahal puskesmas telah melampirkan UU yang mengatur tentang kerahasiaan pasien.

“Pihak Puskesmas sempat menggelar rapat dan memutuskan menutupnya sementara waktu dengan catatan pasien IGD ditangani pustu terdekat, tapi kami rapatkan kembali, karena dampaknya memang luar biasa video itu,” kata Edy.

Sementara itu Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono telah meminta camat, sekcam, dan sejumlah orang yang berkunjung di rumah pasien bayi positif corona melakukan isolasi mandiri.

“Sejak Minggu kemarin kita sudah tracing, selain kontak erat ada juga penilaian risiko. Kalau untuk kasus camat, kita sudah sarankan kepada beliau untuk melakukan isolasi mandiri dulu, seminggu kemudian baru kita rapid test,” jawab Aris.

Menurut Aris, masa inkubasi rata rata terjadi selama 5 sampai 6 hari, dan selama itu pula antibodi kontak erat baru keluar, sehingga percuma apabila langsung melakukan rapid test terhadap yang bersangkutan.

“Artinya kalaupun dia terpapar, tujuh hari kemudian antibodinya baru keluar, kalau di-rapid sekarang tetap negatif hasilnya. Kita sarankan dia jalani isolasi mandiri dulu,” jelasnya. (*)