Reses, Fadriaty : Gerbang Masuk Suatu Daerah Itu Harus Ditata Dengan Baik

Luwu, KLIKDATA.co — Hari ke – 3 ,  Reses Masa Sidang III Tahun 2021 – 2022, Anggota DPRD Sulawesi Selatan Fadriaty As temui Konstituen dan silaturrahmi di Kelurahan Bonepute Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu, Jum’at 07 Mei 2021.

Reses kali ini dibuka langsung oleh Lurah Bonepute Huswani dan dihadiri oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Dalam sambutannya Huswani mengungkapkan rasa kagumnya kepada Fadriaty, “Ada 11 orang anggota DPRD Sulsel di dapil Luwu Raya, namun hanya ibu Fadriaty satu-satunya yang mewakili kaum perempuan” ungkap Huswani

Huswani melanjutkan kalau walaupun hanya Fadriaty yang sendiri perempuan namun dia tidak kalah hebatnya dengan anggota DPRD Sulsel yang laki-laki dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.

“Bukan berarti saya perempuan sehingga saya memuji ibu Fadriaty namun kenyataannya seperti itu” ucap Huswani.

Dalam kesempatan itu juga Huswani meminta kepada Fadriaty agar bisa dibantu dalam program pengembangan di daerahnya atau Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Bonepute.

Pada kesempatan, itu Srikandi Luwu  Raya juga merasa bersyukur karena Lurah Bonepute menyambutnya dengan baik di daerahnya.

“Kebetulan Lurah Bonepute ini juga seorang perempuan jadi rasa  komunikasi terkait pengembangan di daerahnya bisa cepat nyambung” ucap Fadriaty.

Legislator Partai Demokrat itu mengungkapkan kalau usulan terkait Program Kotaku ini akan kami kawal atau perjuangkan di Provinsi dan juga nantinya akan kita  dorong ke tingkat pusat.

Kelurahan Bonepute ini harus ditata dengan baik karena Kelurahan Bonepute  merupakan daerah perkotaan yang pertama dilalui ketika kita masuk ke Kabupaten Luwu.

“Kelurahan Bonepute merupakan kawasan perkotaan di Kecamatan Larompong Selatan daerah ini adalah gerbang masuk, wajah Kabupaten Luwu, jadi harus indah atau bagus dalam penataannya” tutur wanita yang akrab disapa Enceng itu.

Dijelaskan, Program Kotaku dalam pelaksanaannya menggunakan platform kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota/kabupaten, masyarakat dan stakeholder lainya dengan memposisikan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaku utama.

Sumber pembiayaan Program Kotaku itu sendiri berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, swadaya masyarakat dan pemangku kepentingan lainya (stakeholder) serta dari lembaga mitra pembangunan pemerintah, sehingga ada jalan bagi pemerintah provinsi untuk bisa membantu daerah-daerah perkotaan seperti Kelurahan Bonepute yang merupakan ibu kota Kecamatan Larompong Selatan.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Sulsel itu menambahkan kalau SMA 13 Luwu yang ada di Kelurahan Bonepute ini juga sebelumnya telah mendapatkan bantuan infrastruktur

“Sebelumnya kami pernah turunkan bantuan untuk pembuatan pagar keliling di SMA 13 Luwu ini, semoga tahun ini bisa dapat program lagi” ungkap Fadriaty.

Fadriaty berharap semoga program  Kotaku dan program-program lainnya bisa terealisasi di Kelurahan Bonepute agar daerah bisa cepat berkembang. (acc)