Pj Bupati Takalar Pimpin Rakor Lintas Sektor Terkait Penanganan Stunting

Takalar,Klikdata.co— Pj Bupati Takalar, Setiawan Aswad memimpin Rapat Koordinasi Lintas Sektor penanganan stunting, di ruang pola Kantor Bupati Takalar, Senin (24/6/2024). Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan untervensi spesifik dan sensitif secara serentak di Kabupaten Takalar.

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati menyampaikan, enam bulan kedepan harus ada pergerakan signifikan terhadap penanganan stunting di Takalar. Dari sudut pandang birokrasi tematik, Takalar menghadapi dua persoalan mendasar yaitu persoalan intervensi dan persoalan tata kelola. Terkait tata kelola kita akan upayakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring evaluasi, supervisi sampai dengan pendataan dan intervensi yang dilakukan jelas mulai dari spesitif, kordinatif dan sensitif.

“Saya minta kepada pemerintah kecamatan untuk selalu melakukan evaluasi setiap minggu bersama pemerintah desa dan puskesmas. Posyandu harus diaktifkan, lakukan pendekatan kepada masyarakat untuk datang ke posyandu memeriksakan kesehatan bayi dan balitanya juga ibu hamil. Semua harus dilakukan pemeriksaan dan diberi edukasi terkait gizi untuk mencegah terjadinya stunting,” ujarnya.

Pj Bupati juga meminta agar fungsi manajerial di posyandu juga diaktifkan, harus bersama-sama dan saling berkoordinasi sehingga penanganan stunting dapat dicegah. Sebab, data sangat penting dalam mengetahui berapa angka stunting di Takalar. Untuk itu kiranya dilakukan pendataan yang betul-betul akurat di masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Takalar, Nilal Fauziah dalam laporannya menyampaikan, berdasarkan hasil pengukuran balita bulan Juni 2024, rata-rata Puskesmas sudah melakukan pengukuran ± 80%. Adapun data status gizi dari jumlah balita yang diukur sebanyak 21.323 anak, dengan jumlah kunjungan dan diukur, ditimbang di Posyandu 84,53% dan dari hasil data status gizi itu dapat dilihat gambaran saat ini stunting untuk Takalar 1.316 atau 6,17%.

“Terkait dengan permasalahan gizi, gizi buruk saat ini jumlahnya 139 orang, gizi buruk tidak stunting 108 orang, stunting dengan gizi buruk 31 orang, stunting dengan gizi kurang 220 orang, stunting dengan berat badan kurang 857 orang, stunting dengan berat badan dan tinggi badan normal 991 orang,” jelasnya.(***)

Comment