Periksa Gunakan Rapid Test di RSUD Batara Guru Belopa, Bayar Rp. 335. Ribu

Luwu, KLIKDATA.co – Salah satu upaya yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk keselamatan awal seseorang terpapar Virus Corona yaitu dengan cara melakukan Rapid Test.

Tes ini dikeluarkan agar pemerintah dan petugas kesehatan dapat mengetahui siapa saja yang diminta tentang virus Corona dan melakukan tindakan untuk menambah jumlah COVID-19.

Apa Itu Tes Cepat?

Tes cepat adalah metode skrining awal untuk mentransfer antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diperlukan oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibuat oleh tubuh saat ada publikasi virus Corona.

Dengan kata lain, jika antibodi ini dikeluarkan di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang ini pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun, perlu antisipasi tentang pembentukan antibodi ini, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Jadi, tes cepat di sini hanya sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosis virus Corona atau COVID-19.

Tes yang dapat memastikan apakah ada virus positif yang positif. Reaksi rantai polimerase (PCR). Pemeriksaan ini dapat memeriksa langsung mengatasi virus Corona, bukan melalui antibodi terhadap virus ini.

Prosedur pemeriksaan tes cepat dimulai dengan mengambil sampel tes ujung jari yang kemudian diteteskan ke tes alat cepat. Selanjutnya, cairan untuk persiapan antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Akan berbentuk garis yang muncul 10–15 menit setelahnya.

Hasil tes cepat positif menandakan orang yang sudah pernah terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah berhasil virus Corona dan memiliki virus ini di dalam dirinya bisa saja mendapatkan hasil tes cepat yang negatif karena membuat antibodi terhadap virus Corona.

Oleh karena itu jika menghasilkan negatif, periksa tes cepat perlu diulang sekali lagi 7-10 hari setelahnya. Anda juga tetap setuju untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Nah, bila hasil tes cepat Anda positif, jangan panik dulu. Antibodi yang menentang pada tes cepat bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan COVID-19 atau SARS-CoV-2.

Jadi, perlu dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR guna memastikan benar-benar terdapat infeksi SARS-CoV-2. Sebelum melakukan tes, PCR atau selama menunggu hasilnya, Anda harus meminta persetujuan sebelum 14 hari.

Direktur Rumah Sakit Batara Guru Belopa dr. Daud Mustakim, M.Kes pada Media Selasa, 19 Mei 2020, menjelaskan bahwa, khusus di Kab. Luwu sendiri, karena keterbatasan alat, tidak semua orang dapat menyetujui prosedur ini oleh serentak. Sejauh ini, pemeriksaan hanya dapat diprioritaskan untuk orang yang lebih berhak menerima COVID-19.

Lanjut dr. Daud, berarti kita prioritaskan dulu adalah Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan serta
Orang yang memiliki kontak dengan pasien yang terkonfirmasi atau melaporkan positif COVID-19

RSUD Batara Guru, belum menyiapkan alatnya di Puskesmas untuk pemeriksaan umum, serta warga yang ingin memeriksakan diri dengan Tes Cepat yang diperlukan biaya alat sebesar Rp. 335 Ribu.

“Sebetulnya aturannya mimimal Rp. 500 ribu, namun dengan kondisi saat ini sekarang, jika ada warga yang ingin memeriksakan dirinya dengan menggunakan Tes Cepat, saya dari pihak Rumah Sakit mengambil kebijakan cukup membayar Rp. 335 Ribu, itu sebagai alat bantu pengangkutan, saat untuk biaya tindakan petugas saya hilangkan “terang dr. Daud.

Dokter Daud juga mengatakan apa pun hasil tes cepat-nya, pantau terus kondisi kesehatan Anda. Bila muncul gejala COVID-19, seperti batuk, demam, suara serak, dan sesak napas, segera hubungi fasilitas layanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Dia juga berpose jika Anda berada di luar kriteria tersebut di atas, Anda disarankan untuk tetap melakukan langkah penularan virus Corona dengan mencuci tangan dengan rutin, menjaga daya tahan tubuh, melakukan jarak sosial atau yang sekarang disebut jarak fisik, serta tidak dapat keluar dari rumah sesuai permintaan. Tetap menggunakan topeng, tutup dr. Daud (*)

Comment