Pengurus APRI Sulsel Dikukuhkan

MAKASSAR, KLIKDATA.co— Pengurus Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Sulawesi Selatan yang diketuai HM.Yusuf Hakim, S. Ag, M.Pd.I dikukuhkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, Kamis, 10 Desember 2020.

Pengukuhan yang dilangsungkan di Aula I Kanwil Kemenag Sulsel ini diikuti oleh 48 Pengurus Wilayah APRI Sulsel dan dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat APRI, H. Madari, S.Ag.

Juga hadir Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel, H. Fathurrahman, SE, M.Pd.I bersama Dewan Etik APRI Sulsel, Drs.KH. Abubakar Paka, M.Ag serta beberapa pejabat eselon IV pada Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel.

Usai pengukuhan, Ketua PW APRI Sulsel periode 2020 -2024, AM.Yusuf Hakim dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tantangan pengurus APRI dalam membesarkan organisasi ini di Sulsel cukup besar, olehnya itu dibutuhkan kekompakan sehingga organisasi ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

“Hilangkan sekat antara penghulu biasa dengan penghulu yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala KUA, karena APRI inilah yang akan menjadi sarana bagi kita untuk meningkatkan soliditas, integritas dan profesionalitas yang insya Allah akan berujung pada kesejahteraan penghulu”, tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP APRI, H. Madari dalam sambutannya berharap APRI akan menjadi rumah yang menyejukkan bagi penghulu, dan mengimbau kepada pengurus yang dikukuhkan untuk segera menyusun kode etik, memberikan advokasi atau pendampingan kepada penghulu yang tersandung masalah hukum, serta mempersiapkan diri sebagai jembatan aspirasi atau penghubung komunikasi antara penghulu dan pengambil kebijakan.

Secara khusus, H. Madami berpesan kepada Ketua DPW APRI Sulsel untuk bisa bersinergi dengan Kementrian Agama. “Jangan lupa bahwa kita adalah anak dari sebuah intansi pembina. Rumah besar kita itu adalah Kemenag. Jadi APRI sebagai organisasi internal penghulu tetap harus membangun loyalitas kepada Kemenag”, tegasnya.

Selanjutnya, Kakanwil Kemenag Sulsel, KH. Khaeroni dalam arahannya lebih menyoal dan menyoroti fungsi penghulu diluar tugas pokoknya selain urusan nikah, rujuk dan cerai.

“Sekarang ini muncul berbagai kelompok-kelompok keagamaan dalam masyarakat yang tidak mau diikat oleh peraturan formal. Tentu ini tugas penghulu untuk memberi pencerahan”, ucap Khaeroni.

Selain itu, dirinya juga berharap agar penghulu memiliki background disiplin ilmu yang linier dengan profesinya. “Banyak orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan madrasah atau pesantren, belajarnya dari google atau youtube secara instan tapi sering berceramah. Ini kan berbahaya”, katanya.

Kakanwil asal Tegal ini juga berharap kepada APRI agar membangun komunikasi dengam Badan Pengelolah Keuangan Haji, karena menurutnya disana terdapat dana kemaslahatan umat. “Bagaimana dana ini bisa memberi manfaat dan maslahat terbaik bagi KUA, penghulu, penyuluh dan masyarakat”, ujarnya

Diakhir arahannya, KH. Khaeroni menitip pesan kepada Ketua APRI Sulsel untuk bersinergi dengan APRI pusat dan Kanwil Kemenag Sulsel agar persoalan klasik seperti pada beberapa Kecamatan yang tidak memiliki gedung KUA bahkan tidak memiliki penghulu dapat segera teratasi.

“Tolong disinergikan sehingga mempunyai bargaining position (posisi tawar) yang kuat agar KUA ini bisa terbangun. Jadi APRI bukan hanya memperjuangkan dirinya sendiri tapi juga bagaimana memperjuangkan wilayah kabupaten – kota lain yang memang kekurangan sarana prasarana”, pungkasnya. (rls)

Comment