MAKASSAR, KLIKDATA.co— Kasus dugaan korupsi kegiatan workshop, seminar dan pelatihan yang dilaksanakan Bidang Pengembangan Pemuda pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar (Dispora Makassar) mendapat perhatian serius sejumlah lembaga pegiat anti korupsi.
Kagiatan yang dikabarkan menghabiskan anggaran sebesar Rp3,8 miliar lebih dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar tahun anggaran 2018 diduga fiktif.
Koordinator Lembaga Anti Korupsi Sulawesi Selatan (Laksus), Muhammad Ansar mendesak penyidik Polrestabes Makassar menuntaskan kasus yang menelan anggaran miliaran tersebut.
“Kami minta penyidik kepolisian tidak main-main dalam menangani kasus itu. Kami akam pantau terus perkembangannya,” ujar Ansar.
Menurut Ansar, proses penyelidikan kasus tersebut telah lama dilakukan Polrestabes Makassar. Namun hingga kini tidak ada progres yang berarti.
“Kami mempertanyakan kesigapan kepolisian menyelesaikan kasus ini. Jangan sampai hanya jalan di tempat,” tegas Ansar.
Sebelumnya, Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (Pukat) Sulsel mendesak Polda Sulsel untuk mengambil alih penyelidikan kasus tersebut.
“Penyidik Tipikor Polrestabes Makassar selalu berdalih menunggu audit Inspektorat, padahal penyidik bisa bersikap dengan menggandeng BPKP atau BPK dalam hal itu,” kata Direktur Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (Pukat) Sulsel, Farid Mamma.
Farid berharap penanganan kasus dugaan korupsi lingkup Dispora Makassar tersebut segera diambil alih oleh Polda Sulsel dalam hal ini Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sulsel.
“Tujuh bulan berjalan belum juga ada progres. Kami tak yakin Polrestabes Makassar mau menuntaskan kasus ini. Sebaiknya Polda Sulsel ambil alih saja kasusnya,” ujar Farid.
Dugaan korupsi Dispora Makassar tersebut diselidiki oleh Unit Tipikor Polresrabes Makassar berdasarkan surat perintah penyelidikan bernomor Sprin Lidik/ 315/ II/ Res.3.3/ 2018/ Reskrim, tanggal 10 Februari 2020, namun belum menampakkan progres yang nyata bahkan terkesan sengaja dipetieskan dengan mencari alasan-alasan yang irasional.
Diketahui, tahun anggaran 2018, Dispora Makassar melaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya kegiatan pelatihan dasar bela negara bagi pemuda lorong senilai Rp300 juta, diskusi perubahan pola pikir pemuda anak lorong dalam menyambut Makassar menuju kota dunia senilai Rp200 juta dan pelatihan pengembangan karakter bagi pemuda senilai Rp250 juta.
Kemudian, ada juga kegiatan pelatihan pengembangan potensi minat dan bakat pemuda yang menelan anggaran sebesar Rp250 juta, peningkatan peran serta pemuda dalam pengembangan olahraga senilai Rp500 juta, pelatihan dan diskusi ilmiah tentang berbagai isu kepemudaan Rp500 juta.
Selanjutnya ada kegiatan perkampungan pemuda senilai Rp500 juta, kegiatan sosialisasi pemuda pelopor Makassar Tidak Rantasa (MTR) senilai Rp500 juta, seminar wawasan kebangsaan bagi mahasiswa dan pemuda senilai Rp300 juta, workshop peran serta pelajar dalam bergonanisasi senilai Rp225 juta serta pembinaan pelatihan kepeloporan mahasiswa senilai Rp300 juta. (int)
Comment