Komisi VIII DPR RI Lakukan Kunker Terkait Optimalisasi Dana Haji di Sulsel

MAKASSAR, Klikdata.co — Panitia Kerja Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang dipimpin Tengku Ace Hasan Dzadzili melakukan kunjungan kerja terkait Optimalisasi Dana Haji di Sulsel, Kamis 13 Februari 2020.

Selaku Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI bidang agama, Tengku Ace mengatakan, Sulsel merupakan salah satu potensi terbesar jemaah haji di Indonesia dan menjadi daerah CJH dengan daftar terlama di Indonesia yang saat ini diduduki oleh Kabupaten Bantaeng yaitu 43 Tahun, dengan rata-rata nasionalnya 21 tahun.

“Untuk sementara dalam daftar Tunggu CJH, Indonesia masih memperbaiki dengan Malaysia yang menunggu lama daftar tunggu 100 tahun lebih,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, 30 Januari lalu, BPIH disetujui oleh DPR RI dan Kemenag tahun 2020 rata-rata nasional sebesar Rp. 35.235.600. Dari segi angka atau nominal tidak meningkat, tetapi pelayanan tetap malah meningkat.

“Biaya Hidup Tetap RS. 1500, Penerbitan Visa, konsumsi naik dari 40 kali menjadi 50 kali, sistem zonasi tetap diperbaiki, termasuk memperjuangkan penurunan biaya transportasi lebih dari satu juta rupiah per orang, ”katanya.

BPIH total operasional haji normalnya Rp. 69.174.168 ribu per orang, tetapi Indonesia memberikan subsidi dari dana optimalisasi haji atau nilai manfaat dari dana awal setoran haji.

Ace mewakili komisi VIII DPR RI juga senang berbahagia dan bangga melihat bukti dari hasil Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diberikan selama ini, dimana telah memperoleh hasil sebagai Asrama Haji Terbaik dan termegah se indonesia.

Komisioner Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Benny Wicaksono menyebutkan bahwa tahun lalu merupakan angka pendaftaran haji terbanyak yaitu 736.000 orang calon jemaah haji. Dan totalnya sudah masuk angka 70 triliun.

“Salah satu melanggar di Sulsel khusus di Toraja masih belum ada Bank Yang berlebel Syariah di daerah, sementara setoran haji harus di Bank Syariah,” katanya. BPKH juga sudah menggunakan Akun Virtual dari setiap setoran dana haji CJH.

Sementara Ketua Kesatuan Perjalanan Wisata Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) Sulsel H Usman Jasad H Usman Jasad mengatakan investasi di bidang yang didukung dan digarap di tanah suci dengan sistem pemblokiran, karena potensinya besar sekali, umrah di Sulsel saja sampai 6.000 jemaah.

Terkait daftar tunggu di Sulsel, kata Kakanwil Kemenag Sulsel H Anwar Abu Bakar disebut sebagai tiga indikator masyarakat Sulsel, iman-takwanya, kesejahteraan-ekonominya, dan kesadaran keagamaan. Namun ini harus dicarikan solusinya terbaiknya.

Terkait dana optimalisasi meningkatkan kualitas pelayanan, pembinaan, dan perlindungan dari tahun ketahun meningkat.

Dalam kunjungan komisi VIII, hadir Kakanwil, selaku moderator, kabag kesra pemprov, kakankemenag dan kasi PHU kab kota se Sulsel, kepala upt asrama haji, para pengurus asosiasi pengurus haji dan umrah khusus, para pejabat Bank penerima setoran haji. (*)

Comment