Hari Pertama Tugas, Laura Tinjau Pabrik Pengolahan Rumput Laut

KLIKDATA, NUNUKAN – Hari pertama masuk kantor pasca menjalani cuti kampanye pemilihan bupati dan wakil bupati Nunukan Tahun 2020, Senin (7/12), Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura langsung melakukan blusukan ke pabrik pengolahan rumput laut yang berada di Jalan Lingkar Nunukan.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Laura didampingi oleh Kepala Bagian Ekonomi Muhtar, dan Kepala Bagian Humas Protokol Hasan Basri. Dalam kesempatan ini Bupati Laura melihat dari dekat kondisi mesin pengolah rumput laut yang sudah terpasang rapi, serta meninjau lantai jemur rumput laut yang berada di samping pabrik.

kunjungan bupati di Pabrik Pengolahan Rumput Laut

Bupati Laura berharap pabrik pengolah rumput laut tersebut bisa secepatnya beroperasi sehingga bisa menampung sebagian hasil produksi rumput laut dari para petani. Selain mampu menghasilkan produk jadi atau setengah jadi, keberadaan pabrik pengolah rumput laut tersebut, menurut Bupati Laura, akan mampu menyerap tenaga kerja bagi masyarakat.

“Meskipun kapasitasnya belum terlalu besar, tetapi keberadaan pabrik ini nantinya akan mampu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat,” kata Laura.

Keberadaan pabrik tersebut, kata Laura, juga akan memancing investor – investor yang lain untuk membangun pabrik pengolah rumput serupa di wilayah Kabupaten Nunukan, sehingga pada akhirnya hilirisasi produk rumput laut di Kabupaten Nunukan bisa benar – benar terwujud.

“Jika dibandingkan dengan hasil rumput laut secara keseluruhan dari para petani, pabrik ini hanya mampu menampung sebagian kecilnya saja, masih lebih banyak lagi yang harus dijual dalam bentuk bahan mentah. Tetapi saya yakin jika pabrik ini nanti bisa berjalan dengan sukses, maka akan datang investor – investor baru yang ingin membangun pabriknya di Kabupaten Nunukan,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Kabupaten Nunukan Muhtar menyebutkan bahwa pabrik pengolah rumput laut tersebut memiliki kapasitas 10 ton per hari. Saat ini pabrik belum bisa beroperasi karena masih menunggu genset untuk menyuplai kebutuhan listriknya.

“Persiapannya sampai saat ini sudah mencapai 90 persen, karena semua bagian mesin sudah terpasang hanya tinggal menunggu gensetnya datang,” kata Muhtar.
Pihak investor yaitu PT. Grand City Membangun Indonesia dari Surabaya, menurut Muhtar, saat ini sedang berusaha untuk menyediakan genset guna mendukung pengoperasian mesin – mesin tersebut.

“Karena kapasitas daya listrik yang dibutuhkan cukup besar mencapai 300 ribu watt, maka harus disiapkan genset sendiri agar tidak bergantung kepada pasokan daya listrik dari PLN. Kalau gensetnya sudah ada, mudah – mudahan pada bulan Maret atau April (2021) pabrik ini bisa mulai beroperasi,” kata Muhtar.

Menurutnya, pabrik pengolah rumput laut itu nantinya akan menghasilkan produk akhir dalam bentuk ATC chip (potongan – potongan kecil rumput laut) dan tepung.

“Hasil akhirnya tergantung dari permintaan, kalau pasar minta chip maka kita sediakan chip, kalau pasar minta tepung ya kita akan hasilkan tepung,” ujarnya.

Lebih jauh disampaikan bahwa pabrik rumput laut tersebut nantinya akan menampung hasil rumput laut dari para petani dalam kondisi basah. Rumput laut tersebut selanjutnya akan dijemur sampai kandungan airnya sesuai dengan yang diinginkan, untuk kemudian diolah di dalam pabrik menjadi produk akhir.

Hilirisasi industry selama ini merupakan salah satu target dari Pemerintah Kabupaten Nunukan. Bupati Nunukan ingin agar produk – produk unggulan dari Kabupaten Nunukan seperti rumput laut, kelapa sawit, dan singkong tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah, melainkan dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi, sehingga ada nilai tambah yang bisa dihasilkan bagi masyarakat. (**)

Comment