Catatan Diskon AAI

Oleh H. A. Ahmad Saransi

AAI Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) patut berbangga atas tampilnya Arsiparis Ahli Utama, Dr. Ilham Andi Gazaling dalam acara Diskon Webinar yang berlangsung Jumat 2 Oktober 2020.

Diskon yang bertemakan “Arsip Negara G30S/PKI Bukti Autentik Kekejaman PKI Terhadap Ideologi Pancasila”.

Ilham dalam kesempatan itu secara tersirat menyampaikan bahwa, peringatan Hari Kesaktian Pancasila sangat penting. Karena apabila dasar negara itu diibaratkan pondasi rumah, dinding dan atapnya sudah dibangun, perlu dijaga dari bahaya lain, yaitu angin, badai dan topan atau tanah longsor.

Bahaya itu adalah pemberontakan, kudeta, makar yang terjadi dari masa ke masa sejak tahun 1945.

Peringatan Kesaktian Pancasila bermakna kita mampu bertahan dan tetap eksis dari ronrongan berbagai upaya untuk meruntuhkan negara dari luar maupun dari dalam.

Untuk itu, dalam menguatkan argumentasinya, Ilham Gazaling mengutip salah satu peristiwa PRI/Permesta di Sulawesi Selatan  (Khasanah Arsip Pribadi Muhammad Saleh Lahade).

Dari kutipan itu, ia menitip pesan sesama anak bangsa bahwa Peringatan Kesaktian Pancasila seyogianya tak hanya menyangkut kudeta Gerakan 30 September 1965 saja, tetapi juga pemberontakan/kudeta yang terjadi sejak Indonesia merdeka, seperti peristiwa Madiun 1948, DI/DTII, PRI/Permesta, RMS, OPM, GAM.

Pemberontakan itu tidak dibenarkan karena semua itu merusak persatuan bangsa.

Lalu di akhir pemaparannya, ia memantik kesadaran kita dengan mengutip

pemerhati kearsipan Kanada Sir Arthur G. Doughty, bahwa dari semua aset negara yang ada, arsip adalah aset yang paling berharga.

Ia merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian arsipnya.

Kalau begitu, sejauhmana tingkat keberadabannkita selaku garda terdepan dalam pengelolaan arsip. (***)

Comment