Bupati Resmikan Desa Ujang Fatimah Sebagai Kampung Budaya

NUNUKAN, KLIKDATA.CO — Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid meresmikan Desa Ujang Fatimah sebagai Kampung Budaya, sekaligus menutup kegiatan Intimung Taka Berbudaya Ke – 4 di Lapangan Sepak Bola Ujang Fatimah, Sabtu (22/8).

Intimung Taka Berbudaya merupakan pagelaran seni dan budaya yang diselenggarakan oleh Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Nunukan (IPMAN) yang berada di Malang, Jawa Timur. Mengusung tema “Membangun Desa Dengan Kearifan Lokal Dalam Semangat Melalui Seni dan Budaya”, Intimung Taka Berbudaya kali ini menyajikan pentas tari – tarian dan memperkenalkan berbagai pakaian khas adat Suku Tidung.

Bupati Laura sangat mengapresiasi kegiatan Intimung Taka Berbudaya sebagai upaya melestarikan adat dan budaya asli warisan para leluhur agar tidak semakin tergerus oleh perkembangan ilmu dan teknologi.

Laura menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Nunukan terus berkomitmen tetap menjaga dan melestarikan kekayaan budaya di tengah masyarakat. “Beberapa bulan lalu pemerintah bersama – sama dengan seluruh masyarakat Suku Tidung sukses menyelenggarakan Iraw Tidung di Desa Binusan. Hal Ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak pernah mengabaikan pengembangan seni dan budaya di tengah masyarakat,” kata Laura.

Di kesempatan yang sama, Ketua Adat Tidung Kabupaten Nunukan H. Sura’i menyambut baik peresmian Desa Ujang Fatimah sebagai kampung budaya. Menurutnya, peresmian Desa Ujang Fatimah sebagai kampung budaya akan membuat pelestarian budaya khas suku tidung akan semakin jelas.

“Ini adalah salah satu cita-cita kami sejak lama, bagaimana agar suatu saat nanti Desa Binusan bisa ditetapkan sebagai Desa Wisata di Kabupaten Nunukan. Tujuannya, agar desa ini bisa menjadi cagar budaya, tempat melestarikan dan menghidupkan budaya lokal yang ada di masyarakat. Alhamdulillah, akhirnya cita -cita itu bisa terwujud saat ini,” kata Surai.

Selain bupati, kegiatan yang berlangsung semarak tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, tokoh masyarakat, tokoh adat, pelajar dan masyarakat di sekitar Binusan. (*)

Comment